BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan
penyelenggaraan pembangunan dalam semua segi kehidupan dan penghidupan bangsa
menuntut komitmen seluruh komponen masyarakat. Idealnya, berdasarkan strategi
dan rencana pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah, semua warga masyarakat
turut menjadi “pemain” dan tidak ada yang sekadar menjadi “penonton”.
Meskipun
penyelenggaraaan kegiatan pembangunan tidak menggunakan pendekatan “elitist”,
kelompok elite dalam masyarakat harus memberikan konstribusi yang lebih substansial
dibandingkan para warga masyarakat yang lain.
Berbagai kelompok elite
tersebut, ialah sebagai berikut :
a.
Elite Politik.
b.
Elite
Administratif.
c.
Elit
Cendekiawan.
d.
Elite Bisnis.
e.
Elite Militer.
f.
Para “Informed Observers”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di
atas, maka di temukan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.
Apa itu elite
bisnis/ pengusaha dan apa perannya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini, adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan apa itu elite bisnis/ pengusaha dan
perannya.
2. Menyelesaikan tugas kuliah yang diberikan oleh Dosen.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari
beberapa elite yang berperan dalam pembangunan, penyusun akan menjelaskan
tentang “Elite bisnis/ pengusaha (Captains
of Industries) dan perannya”.
2.1
Elite Bisnis/ Pengusaha (Captains of Industries) dan
Perannya
Meskipun harus diakui
bahwa sektor swasta di negara-negara industri baru, sedang berkembang, dan
sedang membangun belum sekuat
rekan-rekan (counterparts)
mereka di negara-negara industri maju, kini semakin disadari bahwa sektor
tersebut –terutama melalui interaksi dan partisipasinya- merupakan mitra bagi
pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan nasional. Faktor-faktor
yang menyebabkan belum kuatnya sektor swasta di negara-negara Dunia Ketiga
antara lain ialah : kewirausahawan yang belum membudaya, lemahnya permodalan,
belum dikuasainya teori manajemen mutakhir –baik dalam arti manajemen umum,
manajemen fungsional, fungsi-fungsi manajerial, dan teknik-teknik manajemen-
iklim berusaha yang tidak selalu kondusif, keengganan mengambil risiko, dan
faktor-faktor ekonomi lainnya. Karena berbagai faktor itu, tidak jarang
dilemparkan tuduhan kepada dunia usaha bahwa mereka dihinggapi oleh “mental
catut” dan mengelola usahanya dengan cara-cara yang manipulatif dan spekulatif.
Ada kalanya tuduhan tersebut
masih “diperkuat” oleh persepsi negatif di kalangan masyarakat mengenai
perilaku para usahawan antara lain dalam bentuk memberikan suap, uang pelicin,
kolusi dengan anggota birokrasi pemerintah, manipulasi perolehan lisensi
istimewa, penanaman modal hanya pada kegiatan ekonomi yang akan mendatangkan
keuntungan seketika tetapi tidak mempunyai daya tahan untuk jangka panjang, dan
perilaku tercela lainnya.
Para elite bisnis harus
bisa melihat dan memperlakukan berbagai faktor tersebut sebagai tantangan yang
harus dihadapi dan diselesaikan. Jika tidak, alternatif yang akan timbul ke
permukaan ialah etatisme dalam arti
terlalu dominannya peranan pemerintah. Dalam kaitan ini harus segera
ditambahkan bahwa negara-negara industri baru, negara sedang berkembang, dan
negara sedang membangun para usahawan memang telah mengalami banyak kemajuan
yang menggembirakan. Justru karena kemajuan itulah mereka dituntut untuk
berpartisipasi lebih aktif, substansial, dan proaktif dalam membangun bangsa
dan negaranya. Partisipasi demikian dapat mengambil berbagai bentuk seperti :
a.
Pemberian
dukungan pada strategi, rencana, dan kebijaksanaan pembangunan nasional,
b.
Meningkatkan
kegiatan ekspor dan dengan demikian meningkatkan penerimaan devisa negara,
c.
Mengurangi
pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak,
d.
Menghasilkan
produk untuk konsumsi dalam negeri sehingga mengurangi impor bahan tertentu
karena memang sudah dapat dihasilkan di dalam negeri sendiri,
e.
Menunaikan
berbagai kewajiban sosial kepada masyarakat,
f.
Membina
kemitraan antara usaha besar, kecil, dan menengah, dan
g.
Meningkatkan
daya saing melalui ketangguhan dalam memelihara dan mempertahankan keunggulan
kompetitif yang dimiliki.
Bangsa Indonesia harus mampu untuk menumbuhkan
spirit dalam mengembangkan negara ini, dan salah satunya yaitu dari peran serta
pengusaha. Jika dunia usaha semakin meningkat maka akan menumbuhkan usaha-usaha
yang baru yang nantinya dapat menampung lebih banyak lagi jumlah tenaga kerja. Namun
salah satu yang menjadi kendala dewasa ini adalah kurangnya dukungan dari
sektor perbankan dalam memberikan kucuran kredit. Pihak
perbankan cendrung terlalu berhati-hati akan adanya pengembalian. Alasan lain
yaitu sektor perbankan lebih memilih bermain di pasar saham dengan membeli obligasi. Adanya terbukaan dan
dukungan dari perbankan sangat penting dan diharapkan untuk menjadi kemajuan
dalam dunia usaha. Yang kedua, yaitu sistem birokrasi di Indonesia harus
dibenahi khususnya dalam masalah perijinan dalam melakukan investasi. Karena
setahu penulis bahwa untuk membuka perizinan di Indonesia membutuhkan waktu
yang sangat lama sampai hampir 3 bulan lamanya.
Oleh karena itu adanya pengusaha yang menekuni beraneka ragam usaha disetiap
sektor, berguna agar setiap sektor tersebut semakin maju. Akan tetapi secara
keseluruhan di setiap negara haruslah memiliki berbagai macam pekerjaan. Oleh
karena itu, peran pengusaha sangatlah penting karena pengusaha mempunyai
kontribusi yang nyata terhadap kemajuan perekonomian suatu negara. Hal ini
sesuai dengan pandangan yang menyatakan semakin banyak pengusaha di suatu
negara maka semakin tinggi pula tingkat perekonomian negara tersebut. Dengan
demikian tak salah jika kita mengatakan peran perusahaan dalam suatu negara
sangatlah penting.
Dengan banyaknya pengusaha disuatu negara akan dapat
meningkatkan pendapatan perkapita negara tersebut. Selain itu, dengan munculnya
pengusaha akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan kreativitas mereka
sehingga lahirlah jenis usaha-usaha baru.
Keaneka ragaman jenis usaha ini menandakan bahwa
perekonomian di negara tersebut berjalan dengan sehat. Tidak adanya suatu pihak
yang mendominasi jenis usaha tertentu membuat masyarakt dengan bebas mengelola
usaha mereka sesuai dengan keahlian dan minat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Elit bisnis/ pengusaha adalah orang-orang terbaik
dan terpandang yang memiliki derajat tinggi dalam usaha komersial (dunia
perdagangan). Dalam kaitan elit
bisnis/ pengusaha dengan pembangunan ini harus segera ditambahkan bahwa
negara-negara industri baru, negara sedang berkembang, dan negara sedang
membangun para usahawan memang telah mengalami banyak kemajuan yang
menggembirakan, karena kemajuan itulah mereka dituntut untuk berpartisipasi
lebih aktif, substansial, dan proaktif dalam membangun bangsa dan negaranya.
Jadi,secara garis besar pengusaha berperan sebagai
pencipta lapangan kerja yang efektif dalam memberdayakan sumber daya manusia
dalam negeri sehingga sebagian masyarakat mampu hidup sendiri serta memproduksi
barang dan jasa untuk kegunaan secara besar-besaran ataupun dijual untuk
mendapatkan pemasukan yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar