Senin, 06 Februari 2017

Peran Elit Bisnis/ Pengusaha (Pembangunan Industri)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan dalam semua segi kehidupan dan penghidupan bangsa menuntut komitmen seluruh komponen masyarakat. Idealnya, berdasarkan strategi dan rencana pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah, semua warga masyarakat turut menjadi “pemain” dan tidak ada yang sekadar menjadi “penonton”.
Meskipun penyelenggaraaan kegiatan pembangunan tidak menggunakan pendekatan “elitist”, kelompok elite dalam masyarakat harus memberikan konstribusi yang lebih substansial dibandingkan para warga masyarakat yang lain.
Berbagai kelompok elite tersebut, ialah sebagai berikut :
a.       Elite Politik.
b.      Elite Administratif.
c.       Elit Cendekiawan.
d.      Elite Bisnis.
e.       Elite Militer.
f.       Para “Informed Observers”.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka di temukan beberapa rumusan masalah yaitu :
1.      Apa itu elite bisnis/ pengusaha dan apa perannya?

1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini, adalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan apa itu elite bisnis/ pengusaha dan perannya.
2.      Menyelesaikan tugas kuliah yang diberikan oleh Dosen.


BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa elite yang berperan dalam pembangunan, penyusun akan menjelaskan tentang “Elite bisnis/ pengusaha (Captains of Industries) dan perannya”.
2.1  Elite Bisnis/ Pengusaha (Captains of Industries) dan Perannya
Meskipun harus diakui bahwa sektor swasta di negara-negara industri baru, sedang berkembang, dan sedang membangun belum sekuat  rekan-rekan (counterparts) mereka di negara-negara industri maju, kini semakin disadari bahwa sektor tersebut –terutama melalui interaksi dan partisipasinya- merupakan mitra bagi pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan nasional. Faktor-faktor yang menyebabkan belum kuatnya sektor swasta di negara-negara Dunia Ketiga antara lain ialah : kewirausahawan yang belum membudaya, lemahnya permodalan, belum dikuasainya teori manajemen mutakhir –baik dalam arti manajemen umum, manajemen fungsional, fungsi-fungsi manajerial, dan teknik-teknik manajemen- iklim berusaha yang tidak selalu kondusif, keengganan mengambil risiko, dan faktor-faktor ekonomi lainnya. Karena berbagai faktor itu, tidak jarang dilemparkan tuduhan kepada dunia usaha bahwa mereka dihinggapi oleh “mental catut” dan mengelola usahanya dengan cara-cara yang manipulatif dan spekulatif.
Ada kalanya tuduhan tersebut masih “diperkuat” oleh persepsi negatif di kalangan masyarakat mengenai perilaku para usahawan antara lain dalam bentuk memberikan suap, uang pelicin, kolusi dengan anggota birokrasi pemerintah, manipulasi perolehan lisensi istimewa, penanaman modal hanya pada kegiatan ekonomi yang akan mendatangkan keuntungan seketika tetapi tidak mempunyai daya tahan untuk jangka panjang, dan perilaku tercela lainnya.
Para elite bisnis harus bisa melihat dan memperlakukan berbagai faktor tersebut sebagai tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan. Jika tidak, alternatif yang akan timbul ke permukaan ialah etatisme dalam arti terlalu dominannya peranan pemerintah. Dalam kaitan ini harus segera ditambahkan bahwa negara-negara industri baru, negara sedang berkembang, dan negara sedang membangun para usahawan memang telah mengalami banyak kemajuan yang menggembirakan. Justru karena kemajuan itulah mereka dituntut untuk berpartisipasi lebih aktif, substansial, dan proaktif dalam membangun bangsa dan negaranya. Partisipasi demikian dapat mengambil berbagai bentuk seperti :
a.       Pemberian dukungan pada strategi, rencana, dan kebijaksanaan pembangunan nasional,
b.      Meningkatkan kegiatan ekspor dan dengan demikian meningkatkan penerimaan devisa negara,
c.       Mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak,
d.      Menghasilkan produk untuk konsumsi dalam negeri sehingga mengurangi impor bahan tertentu karena memang sudah dapat dihasilkan di dalam negeri sendiri,
e.       Menunaikan berbagai kewajiban sosial kepada masyarakat,
f.       Membina kemitraan antara usaha besar, kecil, dan menengah, dan
g.      Meningkatkan daya saing melalui ketangguhan dalam memelihara dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang dimiliki.
Bangsa Indonesia harus mampu untuk menumbuhkan spirit dalam mengembangkan negara ini, dan salah satunya yaitu dari peran serta pengusaha. Jika dunia usaha semakin meningkat maka akan menumbuhkan usaha-usaha yang baru yang nantinya dapat menampung lebih banyak lagi jumlah tenaga kerja. Namun salah satu yang menjadi kendala dewasa ini adalah kurangnya dukungan dari sektor perbankan dalam memberikan kucuran kredit. Pihak perbankan cendrung terlalu berhati-hati akan adanya pengembalian. Alasan lain yaitu sektor perbankan lebih memilih bermain di pasar saham  dengan membeli obligasi. Adanya terbukaan dan dukungan dari perbankan sangat penting dan diharapkan untuk menjadi kemajuan dalam dunia usaha. Yang kedua, yaitu sistem birokrasi di Indonesia harus dibenahi khususnya dalam masalah perijinan dalam melakukan investasi. Karena setahu penulis bahwa untuk membuka perizinan di Indonesia membutuhkan waktu yang sangat lama sampai hampir 3 bulan lamanya.
Oleh karena itu adanya pengusaha yang  menekuni beraneka ragam usaha disetiap sektor, berguna agar setiap sektor tersebut semakin maju. Akan tetapi secara keseluruhan di setiap negara haruslah memiliki berbagai macam pekerjaan. Oleh karena itu, peran pengusaha sangatlah penting karena pengusaha mempunyai kontribusi yang nyata terhadap kemajuan perekonomian suatu negara. Hal ini sesuai dengan pandangan yang menyatakan semakin banyak pengusaha di suatu negara maka semakin tinggi pula tingkat perekonomian negara tersebut. Dengan demikian tak salah jika kita mengatakan peran perusahaan dalam suatu negara sangatlah penting.
Dengan banyaknya pengusaha disuatu negara akan dapat meningkatkan pendapatan perkapita negara tersebut. Selain itu, dengan munculnya pengusaha akan mendorong masyarakat untuk mengembangkan kreativitas mereka sehingga lahirlah jenis usaha-usaha baru.
Keaneka ragaman jenis usaha ini menandakan bahwa perekonomian di negara tersebut berjalan dengan sehat. Tidak adanya suatu pihak yang mendominasi jenis usaha tertentu membuat masyarakt dengan bebas mengelola usaha mereka sesuai dengan keahlian dan minat.



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Elit bisnis/ pengusaha adalah orang-orang terbaik dan terpandang yang memiliki derajat tinggi dalam usaha komersial (dunia perdagangan). Dalam kaitan elit bisnis/ pengusaha dengan pembangunan ini harus segera ditambahkan bahwa negara-negara industri baru, negara sedang berkembang, dan negara sedang membangun para usahawan memang telah mengalami banyak kemajuan yang menggembirakan, karena kemajuan itulah mereka dituntut untuk berpartisipasi lebih aktif, substansial, dan proaktif dalam membangun bangsa dan negaranya.
Jadi,secara garis besar pengusaha berperan sebagai pencipta lapangan kerja yang efektif dalam memberdayakan sumber daya manusia dalam negeri sehingga sebagian masyarakat mampu hidup sendiri serta memproduksi barang dan jasa untuk kegunaan secara besar-besaran ataupun dijual untuk mendapatkan pemasukan yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar