BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ibadah shalat adalah salah satu media komunikasi antara manusia dengan Allah SWT. Disamping itu, rukun Islam yang kedua ini juga merupakan amaliah ibadah seorang hamba kepada Khaliknya sebagai media untuk mendekatkan diri. Dalam agama Islam, shalat menempati kedudukan tertinggi dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lain, bahkan kedudukan shalat dalam Islam sangat besar sekali hingga tak ada ibadah lain yang mampu menandinginya.
Shalat juga merupakan tiang agama, sehingga seseorang yang mendirikan shalat berarti telah membangun pondasi agama. Sebaliknya, seseorang yang meninggalkan shalat berarti meruntuhkan dasar-dasar bangunan agama, agama tidak akan tegak melainkan dengannya. Hal ini sekaligus memberikan pengertian kepada umat Islam bahwa yang meruntuhkan dan menegakkan agama itu bukan umat lain, melainkan umat Islam sendiri.
1.2 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan mencakup hakekat shalat, mengapa Allah mewajibkan shalat, tujuan dan fungsi shalat, akhlak dalam shalat, hikmah shalat, makna spiritual shalat, ancaman bagi yang meninggalkan shalat
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Hakekat shalat
Shalat merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk bisa melaksanakannya dan memperkenalkannya sebagai rahmat bagi mereka dan kehormatan bagi mereka, supaya dengan shalat tersebut mereka memperoleh kemulian dari-Nya dan keberuntungan karena dekat dengan-Nya. Allah tidak membutuhkan mereka (dalam pelaksanaan shalat), namun justru hakikatnya shalat tersebut merupakan anugerah dan karunia Allah untuk mereka. Dengan shalat, hati seorang hamba dan seluruh anggota tubuh beribadah. Dalam shalat Allah menjadikan bagian anugerah untuk hati lebih sempurna dan lebih besar, yaitu berupa (hati bisa) menghadap kepada Rabb nya Subhanahu, bergembira dan merasakan kelezatan berdekatan dengan-Nya, merasakan nikmat dengan mencintai-Nya, riang gembira menghadap kepada-Nya, tidak berpaling kepada selain-Nya saat beribadah shalat serta menyempurnakan hak-hak peribadatan kepada-Nya, sehingga ibadahnya sesuai dengan apa yang Dia ridhoi
Hakikat shalat adalah menghadapkan hati dan jiwa kepada Allah dengan cara yang dapat mendatangkan perasaan takut dan cinta kepada-Nya, serta menumbuhkan dalam jiwa akan kebesaran-Nya. Sedangkan jiwa shalat adalah menghadap Allah dengan khusyu’, ikhlas dan kesadaran hati baik dalam berdzikir maupun memuji.
Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar di dalam Alquran maupun As-Sunnah. Oleh karena itu, shalat adalah sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seorang hamba dan sama sekali bukan sebagai beban yang memberatkannya, bahkan shalat hakikatnya sebuah aktifitas yang sangat menyenangkan hati seorang hamba.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan shalat dengan perumpamaan yang sangat indah, yang menunjukkan bahwa ia adalah sebuah kebutuhan dan kegembiraan hati orang-orang yang beriman, karena dengannya Allah menghapuskan dosa hamba-Nya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ ؟ قَالُوا :لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ: « فَذَلِكَ مثل الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda, apakah itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan sedikit pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667).
Oleh karena itu, pantas jika shalat yang dilakukan dengan baik bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar” (Al-‘Ankabuut:45).
Shalat memang membuahkan ketakwaan, karena mendorong pelakunya untuk senantiasa ingat Allah dari waktu ke waktu, di tengah-tengah kesibukannya dengan dunia dan di tengah-tengah kelalaian serta kegersangan hatinya, Allah Ta’ala berfirman,
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (Thaha:14).
Barangsiapa yang mampu memahami dan menghayati dengan baik lautan mutiara hakikat ibadah shalat, maka shalat dipandangannya menjadi suatu aktifitas yang sangat menyenangkan dan ini terjadi pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
جعلت قُرَّة عَيْني فِي الصَّلَاة
“Dijadikan sesuatu yang paling menyenangkan hatiku ada pada saat mengerjakan shalat.” (HR. An-Nasaa`i dan Ahmad dan selain keduanya. Hadits Shahih).
Marilah kita menyelami lautan mutiara hakikat ibadah shalat dan perumpamaan yang mengagumkan yang menggambarkan keindahannya. Sehingga kita terdorong untuk lebih mencintainya dan melakukannya dengan sebaik-baiknya.
B. Mengapa Allah Mewajibkan Shalat
Sesungguhnya Allah Swt adalah Tuhan yang maha Rahman dan maha rohim,yang maha tahu akan segala apa yang ada di bumi,sehingga setiap apapun yang diperintahkan dan dilarang olehnya benar – benar menunjukan kasih sayang dan cintanya kepada setiap mahluk di muka bumi. Allah Swt berfirman dalam surat Al-kautsar ayat 2 :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“ Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”.
Ayat tersebut menunjukan betapa pentingnya menjalankan ibadah yang satu ini,bahkan Allah mengancam manusia yang lalai dalam mengerjakan sholat dengan ancaman yang keras dalam surat al-maun ayat 4-5
الَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ
“maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat yaitu orang-orang yang lalai dengan sholatnya”.
Apa sebenarrnya yang terkandung dalam sholat sehingga Allah Swt begitu memerintahkannya bahkan mengancam orang-orang yang lalai dengan ancaman yang keras apalagi orang yang meninggalkannya. Allah Swt memerintahkan untuk sholat sebagai pembeda antara yang mu’min dan yang kafir, selain itu sholat juga ibadah yang membuat kita lebih dekat dengan Allah.
Menurut penelitian Dr.Alexis carel, seorang pemenang nobel dalam bidang kedokteran memberikan pernyataan sebagai berikut, “Sholat memunculkan aktivitas pada perangkat tubuh dan anggota tubuh bahkan sebagai sumber aktivitas terbesar yang dikenal sampai saat ini. Sebagai seorang dokter, saya melihat banyak pasien yang gagal dalam pengobatan, dan dokter tidak mampu mengobatinya, lalu ketika pasien-pasien membiasakan sholat justru penyakit mereka hilang. Saya benar-benar melihat efek sholat pada kondisi sakit karena banyak pasien sembuh dari penyakit radang tulang,kangker,luka membusuk dan lain-lain dengan sholat.
Berikut ini akan di paparkan beberapa rahasia dari berbagai gerakan sholat dengan aktivitas sirkulasi darah dalam urat.
• Qiyam(berdiri)
Berdiri merupakan gerakan pertama dalam sholat. Dalam posisi ini seseorang berdiri tegak namun rileks. Kaki merenggang selebar jarak antara dua bahu tubuh. Tangan kanan memegang tangan kiri posisi ini sebagai awal pembukaan diri.
• Ruku
Posisi ini menempatkan jantung berada dalam satu garis horizontal dengan pembuluh darah tulang besar, sebagai ganti dari letak asalnya yaitu dalam posisi lebih tinggi dari pembuluh darah tulang tersebut. Posisi ini memudahkan aliran darah untuk kembali ke jantung karena pengaruh karena pengaruh aktivitas penarikan oleh urat-urat jantung sehingga jantung lebih leluasa menarik darah tanpa rintangan gaya gravitasi bumi. Gerakan ini jugga meningkatkan kemampuan memompa dari urat urat dalam perut untuk mengalirkan darahnya menuju jantung dennan kekutan maksimal oleh pengerutan dinding perut. Karena gerakan ini terbebas dari rintangan gravitasi bumi yang biasanya membebani penarikan darah dari bawah keatas sehimgga darah mengalir kembali ke jantung sehingga darah dapat kembali dengan mudah ke jantung, dan darah dapat dibersikan dari segala kotoran secara maksimal setelah mengalir ke bagian tubuh.
• I’tidal
Gerakan ini membantu menarik nafas yang dalam lalu diikuti pengeluaran nafas tersebut dari arah yang berlawanan dengan kuat diafragma kembali dalam posisi lebih tinggi, rongga perut tertekan ke tempat yang lebih rendah. Dada berada dalam posisi lebih tinggi dari desakan udara. Sehingga mengirai terpancarnya darah ke rongga dada. Aliran darah yang telah berada pada rongga kaki mempunya kesempatan leluasa untuk berjalan cepat menuju rongga perut dimana urat – urat yang sedang lunak siap menerima darah yang tengah berjalan dari arah kaki.
• Gerakan dari berdiri menuju sujud
Gerakan ini membangkitkan semua proses pemompaan darah urat samping secara maksimal dan seaktif mungkin. Gerakan tersebut memompa darah pada urat kaki, menyemprot betis, menyemprot paha darsamping ke samping juga menyemprot perut. Hal ini bertujuan memeras darah urat yang terdapat dalam jaringan darah menuju urat kecil dan dilanjutkan ke urat besar.
• Gerakan sujud
Gerakan ini memunculkan sirkulasi darah yang sempurna searah dengan tarikan gaya gravitasi bumi. Pengencangan punggung menjadikan otot yang bersandar pada punggung mengalirkan darah dengan deras menuju aliran darah yang memancar dalam nadi darah besar yang pada saat itu berada dalam posisi lebih tinggi dari posisi keberadan jantung.
C. Tujuan dan Fungsi Shalat
Semua perbuatan yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan hamba-Nya, pasti memiliki fungsi dan peranan yang penting serta tujuan, termasuk di dalamnya perintah ibadah shalat. Adapun mengenai fungsi, peran dan tujuan shalat, diantaranya sbb :
a) Agar tergolong orang yang bertaqwa.
Karena dengan menjalankan shalat, dia masuk kategori orang taqwa. Al Quran surat al-Baqarah ayat 2-3 menyebutkan :
لِّلْمُتَّقِينَ هُدًى فِيهِ رَيْبَ لَا ٱلْكِتَٰبُ ذَٰلِكَ
يُنفِقُونَ رَزَقْنَٰهُمْ وَمِمَّا ٱلصَّلَوٰةَ وَيُقِيمُونَ بِٱلْغَيْبِ يُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; (sebagai) petunjuk bagi mereka yang bertaqwa; (yakni) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka ”
b) Untuk mencegah timbulnya perbuatan keji dan munkar.
Dasarnya adalah Al Quran surat Al-Ankabut ayat 45 :
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya, mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." – (QS.29:45)
c) Agar bisa meraih keberuntungan yang besar, yakni sorga.
d) Agar terhindar dari neraka dengan segala kepedihannya.
e) Agar terhindar dari predikat Kafir.
Sebuah hadits menyebutkan : “Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat, karenanya barangsiapa yang meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir.” (HR. At-Tirmizi)
f) Agar segala amal kebaikannya diterima Allah SWT
Hal ini karena Allah tidak sudi menerima amal saleh dari mereka yang meninggalkan shalat. Sebuah hadits riwayat Ath Thabrani menyebutkan yang artinya : “Yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari qiamat, shalatnya, maka jika shalatnya baik, baik pula (diterima) semua amal kebaikannya yang lain, tetapi jika shalatnya rusak, rusak pula (ditolak) semua kebaikannya yang lain. ”
g) Untuk Memperoleh 5 Karunia Besar
Dengan melaksanakan shalat dan menjaganya dengan baik, sejak dari menjaga waktu, kesucian, keikhlasan hingga kekhusyu’annya, maka seseorang akan memperoleh lima hadiah yang amat menggembirakan baginya dunia akherat.
h) Agar Tubuh Tetap Sehat
Ditinjau dari segi kesehatan, gerakan-gerakan shalat ternyata masing-masing membawa dampak positif terhadap kesehatan bagi pelakunya.
i) Dengan shalat, kita bisa berkomunikasi langsung dengan Allah
Melalui shalat inilah manusia menghadapkan diri kepada Sang Pencipta dengan mengungkapkan pernyataan sumpah setianya, mengingat dan memuji Allah dan memohon atas segala hajat yang dibutuhkan. Untuk itu dibutuhkan kesungguhan (kekhusyu’an) hati, bukan hanya sekedar menghafal doa-doa.
j) Agar Kita Menjadi Orang Disiplin.
Rasul SAW telah memberikan contoh bagaimana seseorang mela kukan shalat, dengan sabdanya : “ Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat. ” (HR. Bukhari Muslim ). Di sini Rasul mendidik ummatnya untuk berdisiplin, sejak disiplin waktu, sampai dengan sikap hati pada setiap melakukan shalat.
k) Didalam Shalat Berjama’ah Terkandung Falsafah Kepemimpinan yang Tinggi
Betapa banyak falsafah kepemimpinan yang terkandung di dalamnya, misalnya :
• Menentukan siapa yang pantas dijadikan imam (pemimpin).
• Sebelum shalat dimulai imam perlu menata shaf.
• Imam agar membaca ayat disesuaikan dengan jamaah, barangkali ada yang tidak kuat berdiri lama, atau memiliki kesibukan lain.
• Ma’mum harus mengikuti imam dalam segala gerakan
• Bila imamnya salah, hendaknya diingatkan oleh ma’mum dengan cara bijak, cukup dengan mengucapkan Subhanallah.
D. Akhlak dalam Shalat
Sholat, selain salah satu dari rukun Islam yang wajib dikerjakan oleh umat Islam dari dulu sampai sekarang, para ulama sepakat bahwasanya sholat 5 waktu itu adalah wajib, hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang artinya “ Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat”, dan banyak hadits-hadits yang menjelaskan tentang sholat, dalam sholat terkandung nilai-nilai pendidikan.
Adapun nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam gerakan sholat diantaranya
• Gerakan berdiri
Berdiri ketika melaksanakan sholat adalah lambang masa kejayaan, masa yang sangat membahagiakan karena bisa berkarir dan memiliki segalanya seperti; uang, jabatan, harta benda yang melimpah dan lain-lain. Atas anugerah nikmat inilah maka sudah sewajarnya manusia harus memiliki sifat syukur kepada Allah, mensyukuri nikmat dapat dilakukan dengan hati, mulut, atau anggota badan lainnya.
• Gerakan Takbir
Imam Bukhari berpendapat bahwa sholat yang benar adalah mengangkat keduatangan terlebih dahulu kemudian takbir (mengucapkan Allahu Akbar), mengangkat tangan adalah cara untuk menghilangkan sifat-sifat agung untuk selain Allah, sedangkan takbir adalah menegaskan keagungan Allah SWT. (Syafi’I Jalal Muhamad, 2006, h.69).
• Gerakan bersedekap/meletakkan tangan didada.
Para ulama mengatakan meletakkan kedua tangan didada adalah salah satu cara mendapatkan kekhusukan (ketenangan) ketika shalat. Shalat merupakan cara untuk menjadikan hati tenang dan ketentraman seabagimana firman Allah :
Artinya : “Yaitu orang-orang yang bermain dan mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah, hanya dengan mengingat Allah. hati menjadi tentram” (Q.S.Ar. Ra’d : 28)
Saat berdiri bersedekap menunjukkan simbol kekhusukan, memberi pengajaran kepada umat Islam agar mempunyai sifat tenang (tidak mudah stress) dan memberikan pengajaran supaya tidak tergesa-gesa ketika bertindak.
• Gerakan Ruku’
Keseimbangan posisi tubuh dalam gerakan ruku’ dihadapkan dapat memberikan pengajaran kepada umat Islam agar selalu istiqomah, sabar dan tidak mudah putus asa menghadapi berbagai cobaan yang diberikan oleh Allah SWT.
• Gerakan I’tidal
Sikap I’tidal artinya adalah berprilaku sedang artinya tidak berlebihan baik dalam makan, minum, berpakaian dan berbelanja. Sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya : “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syetan dan syetan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” (Q.S.Al.Isra:27)
Dengan demikian gerakan i’tidal mengajarkan kepada kita agar terhindar dari sifat berlebihan dalam sesuatu karena sifat berlebihan itu akan banyak memberikan mudharat.
• Gerakan Sujud
Sujud adalah kondisi terbaik manusia dihadapkan Allah. Sujud adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, derajat tertinggi penyembahan sebab manusia meletakan anggota tubuh yang tertinggi yaitu kening di atas tanah dan menampakan kehinaan dan kelemahan dihadapan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Kuasa
Gerakan sujud ini melambangkan ketidakmampuan manusia dihadapan Tuhannya. Karena wajah yang dikagumi setiap bercermin sebagai simbol kemuliaan harus pasrah disatukan dengan tanah, lambing kehinaan karena letaknya di bawah sejajar dengan kaki.
Gerakan sujud dapat mengurangi tekanan darah tinggi, menghilangkan egoisme, dan kesombongan meningkatkan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah. Menaikan kestabilan rohani dan menghasilkan energi batin yang tinggi diseluruh tubuh. Faktur ini menunjukkan ketundukan dan kerendahan hati yang tinggi.
• Gerakan Duduk Diantara Dua Sujud
Gerakan duduk diantara dua sujud merupakan salah satu bentuk ketaatan dan bukti rasa cinta kepada Allah karena seseorang mengaku akan kelemahannya yaitu duduk bersimpuh tidak berdaya dihadapan Allah.
• Gerakan Duduk Tasyahud Awal dan Tasyahud Akhir
Gerakan duduk tasyahud awal dan duduk tasyahud akhir, posisi kaki kanan ditegakkan dan diletakkan diatas kaki kiri, hal ini merupakan tanda bahwa anggota tubuh bagian kanan lebih kuat dan mulia dari pada anggota tubuh bagian kiri.
Posisi ini memberikan pengajaran kepada kita bahwa anggota tubuh bagian kanan lebih mulia dan lebih sesuai untuk melakukan perbuatan yang baik. Apabila seseorang memberikan sesuatu atau menolong orang lain dengan tangan kiri menurut pandangan tidak mempunyai tatacara atau etika, walaupun secara hukum tidak ada dalil yang mengharamkan memberi atau menolong menggunakan tangan kiri.
• Gerakan Salam
Gerakan salam yang dilakukan menoleh ke kanan dan ke kiri, pada saat mengakhiri sholat memberikan pengajaran kepada umat Islam untuk senantiasa menumbuhkan rasa saling peduli terhadap orang yang membutuhkan bantuan dan bisa membuat keselamatan.
E. Hikmah Shalat
Sebagian hikmah disyariatkannya shalat adalah bahwa shalat itu dapat membersihkan jiwa, dapat menyucikannya, dan menjadikan seorang hamba layak bermunajat kepada Allah Subhanah Wa Ta’ala di dunia dan berada dekat dengan-Nya di surga. Bahkan shalat juga dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“...Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar...” (Al-Ankabut: 45).
Shalat merupakan ibadah yang penting dan utama bagi umat Islam. Begitu pentingnya shalat sehingga untuk memberikan perintah shalat Allah berkenan memanggil sendiri Rasulullah SAW untuk menghadap-Nya secara langsung. Sedangkan untuk perintah-perintah Allah yang lain selalu disampaikan kepada Rasulullah melalui perantaraan malaikat Jibril. Karena shalat merupakan ibadah yang terpenting bagi kehidupan umat, maka tentulah banyak mengandung hikmah baik ditinjau secara moral (rohani) maupun fisik (jasmani).
Shalat merupakan benteng hidup kita agar jangan sampai terjerumus ke dalam perbuatan keji dan munkar. Hal ini tampak jelas dalam firman Allah SWT :
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar"(QS. Al Ankabut 45)
F. Makna Spiritual Shalat
“Shalat adalah mi’ rajnya orang beriman”, demikian sabda Rasul saw. Alangkah agung makna sabda tersebut bagi para pecinta. Dalam setiap shalatnya, seorang pecinta akan bercengkerama dengan Zat yang dicintainya. Sehingga tidaklah heran apabila banyak riwayat yang menyebutkan bahwa baginda Rasul saw dan para syi’ahnya selalu menanti-nantikan tibanya waktu pelaksanaan shalat.
Ibadah shalat merupakan ajang bagi seorang pecinta untuk secara langsung berkeluh kesah dan menyampaikan kerinduannya kepada Zat yang dicintainya. Setiap pecinta yang hendak menunaikan shalat akan mempersiapkan betul keadaan dirinya dengan berhias sebaik mungkin. Sebabnya, pada saat itu dirinya akan berjumpa dengan kekasihnya, Allah swt. Ibadah shalat juga merupakan sarana komunikasi antara manusia dengan Allah swt. Bahkan, boleh dibilang sebgai sarana terbaik. Karena itulah, dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa shalat merupakan tonggak agama.
Tujuan utama dari pelaksanaan ibadah shalat adalah mendekatkan dan selalu mengingatkan manusia kepada Tuhannya. Dengan begitu, mereka tidak akan sampai terjerumus dalam lembah kenistaan.
G. Ancaman bagi Orang yang Meninggalkan Shalat
Ancaman terhadap orang yang meninggalkan shalat sudah terdapat dalam Al-Quran dan hadits yang shahih. Di antaranya adalah hadits Rasulullah shallallah alaihi wasaalam,
بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة
"Antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan meninggalkan shalat." (HR. Muslim)
العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها ـ أي الصلاة ـ فقد كفر
"Janji antara kita dengan mereka adalah 'Ash-Shalah', siapa yang meninggalkannya, sungguh dia telah kafir." (HR. Ahlussunan, dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam shahih Targhib wa Tarhib, 564)
Sedangkan Allah Ta'ala berfirman terkait dengan orang-orang durhaka.
مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ ، قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ المُصَلِّينَ
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” SQ. Al-Mudatsir: 42-43.
Sebab pertama yang menyebabkan mereka masuk ke neraka saqor adalah karena mereka meninggalkan shalat. Meninggalkan shalat merupakan kekufuran dan keluar dari agama. Baik meninggalkannya karena menentang kewajibannya atau meninggalkannya dalam keadaan mengakui kewajibannya. Kecuali orang yang meninggalkannya karena lupa dan tertidur.
BAB 3
KESIMPULAN
Rasulullah SAW bersabda, “Sembahlah Allah seakan engkau melihat-Nya. Apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR Bukhari dan Muslim).
Daftar Pustaka
Ukkasyah, Sa'id Abu. 2015. "Hakekat Shalat". http://muslim.or.id/25200-hakekat-shalat.html. 24 September 2015.
DoaMuslim.com. 2012. "Bacaan Surat Al Kautsar dan Terjemahanya". http://www.doamuslim.com/bacaan-surat-al-kautsar/. 24 September 2015.
Quran.al-shia.com. 2015. "Surah Al-Maun". http://quran.al-shia.org /id/tafsir/juz30 107.htm. 24 September 2015.
al-shia.2015. "Shalat adalah mi'rajnya orang beriman". http://www.al-shia.org/html/id/ahkam/makna/01.html. 24 September 2015.
Indonesia, Al-Quran. 2015. "Al-Baqarah, 286 ayat". http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/2. 24 September 2015.
Abu, Ali. 2012. "Islam Agama Universal". https://islamagamauniversal. wordpress.com/ db_cover/e_qs_029/. 24 September 2015.
Koran Republika. 2015. "Makna Spiritual Shalat(1):Di Balik Shalat". http:// www. republika.co.id /berita/koran /dialog-jumat/15/08/28/ntsbod8-makna-spiritual-shalat-1-rahasia-di-balik-shalathasia. 24 September 2015.
mustafa, choirul.2012. "KEAJAIBAN GERAKAN SHOLAT BAGI KESEHATAN". https://www.youtube.com/watch?v=Ke6aW9rs8RU. 24 September 2015.
Al-Munajid, Muhammad Shalih. 2015. "Hadits Ancaman Bagi Yang Meninggalkan Shalat". http://islamqa.info/id/172024. 24 September 2015.
San, Purindra. 2014. "Rahasia Keajaiban Shalat 5 waktu". https://www.dokterhati.com. 24 September 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar