BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan media massa saat ini sangat berpengaruh dalam menggerakkan opini publik. Manajemen media menentukan bagaimana suatu berita dapat tersampaikan secara obyektif dan berpengaruh positif bagi masyarakat luas. Untuk itu, pengelolaan manajemen media pada sebuah pembuatan berita atau hal-hal komunikasi publik lainnya harus ditangani oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidang manajemen media.
Kemunculan media baru atau yang sering disebut dengan media online banyak diminati masyarakat dunia saat ini menimbulkan fenomena baru, yaitu konvergensi media. Konvergensi media merupakan suatu penggabung fungsi-fungsi beberapa media ke dalam satu media, contohnya bergabungnya fungsi media cetak dengan internet.
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Internet merupakan satu-satunya media yang mengalami perkembangan begitu pesat. Kemudahan yang ditawarkan internet dalam mengakses informasi dan data membuatnya sangat diminati masyarakat di seluruh dunia. Fenomena internet kian melambung pada era globalisasi, ditandai dengan munculnya berbagai jenis jejaring sosial dan terjadinya konvergensi media. Meluasnya kegiatan jurnalistik yang dipublikasikan ke ranah internet menyita perhatian khususnya bagi para pengelola manajemen media massa yang kini banyak di kenal sebagai media online.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Online
Pesatnya penggunaan internet berpengaruh secara meluas tidak hanya pada bidang teknologi, tetapi juga pada aspek sosial, politik, ekonomi-budaya, termasuk media massa. Dengan adanya internet, terjadi pemekaran (konvergensi) dari jenis-jenis media yang sudah ada sebelumnya. Perkembangan teknologi media yang cepat dengan kemampuan konvergensinya, secara perlahan tapi pasti akan berdampak pada sistem kerja media massa, terutama praktik jurnalistik. Meskipun prinsip-prinsip yang berkaitan dengan etika dasar tetap dipertahankan sesuai nilai universal jurnalisme: akurat, objektif, fair, seimbang, dan tidak memihak, namun dalam praktiknya, kehadiran jurnalisme online yang difasilitasi internet sedikit banyak mereduksi teknik-teknik jurnalisme konvensional yang selama ini berlaku. Perubahan itu tampak dari peran jurnalis, fungsi gatekeeper, karakteristik medium, hingga perilaku audiensnya.
Media online merupakan sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan untuk para pengguna memanfaatkannya.
Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita didalamnya. Contentnya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum diskusi, dll, dan atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misalnya games, chat, kuis.
Media online merupakan bentuk media massa yang tersaji secara online di berbagai situs website di internet. Media online bisa disebut juga sebagai media massa generasi ketiga setelah media cetak koran, tabloid, majalah, buku dan media elektronik seperti radio, televisi, dan film/video.
Media Online merupakan produk jurnalistik online. Jurnalistik online disebut juga sebagai ‘cyber journalisme’ didefinisikan sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet. Secara teknis media online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Termasuk kategori media online adalah portal, website (situs web, termasuk blog), radio online, TV online, dan email. Isi media online terdiri: Teks, Visual/Gambar, Audio, dan Audio-Visual (Video).
Pada zaman sekarang untuk mengakses fitur-fitur media online tidak hanya terbatas pada layar dekstop komputer saja karena sekarang seiring berkembangnya smartphone yang perkembangan teknologinya melaju sangat cepat, contohnya android, symbian, Ios, Blackberry, iPhone, samsung galaxy tab (galaxy note).
B. Karakteristik Media Online
Menurut Iswara (2001) menjelaskan karakteristik umum yang dimiliki media online yang tidak dimiliki oleh media konvensional (cetak/elektronik), antara lain:
1. Kecepatan (aktualitas) informasi
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung di upload ke dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan menit, jam atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media cetak. Dengan demikian mempercepat distribusi informasi ke pasar (pengakses), dengan jangkauan global lewat jaringan internet, dan dalam waktu bersamaan. Umumnya informasi yang ada tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan cerita.
2.Adanya pembaruan (updating) informasi
Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya pembaruan informasi. Penyajian yang bersifat realtime ini menyebabkan tidak adanya waktu yang diiistemewakan (prime time) karena penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan pengguna mau mengaksesnya.
3.Interaktivitas
Salah satu keunggulan media online ini yang paling membedakan dirinya dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi yang digunakan media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan bertolak dari kecenderungan sepihak dari atas (top-down).Sedangkan media online bersifat dua arah dan egaliter. Berbagai features yang ada seperti chatroom, e-mail, online polling/survey, games, merupakan contoh interactive options yang terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan keluhan, saran, atau tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.
4.Personalisasi
Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada setiap pembaca hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan menghapus informasi yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor berada di tangan pengguna (self control).
5.Kapasitas muatan dapat diperbesar
Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena didukung media penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global. Informasi yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah kapan saja, dan pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search engine).
6.Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)
Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber luar. Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa berhubungan dengan pengakses lainnya ketika masuk ke sebuah situs media online dan menggunakan fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam chatroom, lewat e-mail atau games.
C. Peran Media Massa Online
Denis McQuail (1987) mengemukakan sejumlah peran yang dimainkan media massa selama ini, yakni :
1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan / promosi.
Industri pencipta lapangan kerja ini bermaksud untuk membuka lapangan kerja baru bagi semua kalangan. Dalam menciptakan suatu berita atau informasi tentu saja ada beberapa proses yang harus di lalui. Dari lapangan mengumpulkan berita, hingga sampai percetakan dan publikasi melalui situs internet media berita tersebut. dalam memenuhi proses tersebut tentu saja membutuhkan tenaga kerja dalam setiap bagiannya. Dalam media massa banyak terdapat iklan-iklan sebagai media untuk mendapatkan profit, dan berbagai promosi lainnya.
2. Sumber kekuatan : alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat.
Sumber kekuatan maksudnya ialah media massa dapat digunakan untuk promosi partai- partai pemilu dalam kampanyenya untuk memenangkan pemilu. Contoh lainnya ialah untuk memberi tahu ke masyarakat luas tentang bahaya nya narkoba dan sebagainya.
3.Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat.
Forum masyarakat yang digunakan sebagai pusat informasi bagi khalayak banyak untuk mengetahui hal-hal apa saja yang terjadi disekitarnya.
4.Wahana pengembangan kebudayaan : tatacara, mode, gaya hidup, dan norma.
Media massa sebagai pusat informasi berbagai gaya hidup, norma, mode dan berbagai informasi tambahan yang dibutuhkan oleh sebagian kelompok masyarakat.
5.Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat.
Pencipta citra bagi beberapa orang. Seperti misalnya majalah yang memuat berita gossip tentang beberapa artis. Padahal berita tersebut hanyalah sebuag gossip. Dan tidak diketahui bagaimana kebenerannya.
D. Sistem Manajemen Media Online
Perbedaan antara media massa cetak dan elektronik dengan media massa online sebetulnya tak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Perbedaan yang paling mencolok adalah mediumnya. Yang satu virtual, satunya lagi tercetak. Karena itu, secara teknis ada hal-hal tertentu yang mau tidak mau membuat mereka berbeda.
Sebagian besar perbedaan jurnalistik media cetak dengan media online hanyalah pada masalah-masalah teknis. Dari segi sifatnya, ada satu kemiripan antara media online dengan media elektronik seperti radio dan televisi. Mereka selalu dituntut untuk menyajikan berita yang paling uptodate secepat mungkin. Mereka juga biasanya tidak perlu menunggu hingga seluruh data terkumpul. Begitu ada data, walau hanya sedikit, mereka langsung melaporkannya. Jika ada perkembangan baru mengenai peristiwa tersebut, mereka melaporkannya lagi. Demikian seterusnya. Karena itu, aturan penulisan di dalam media online cenderung lebih bebas, tidak ter-lalu terpaku pada kaidah-kaidah bahasa dan jurnalistik yang berlaku umum.
Media massa online merupakan sebuah organisasi. Dalam istilah Griffin (2002), organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama secara terstuktur dan terkoordinasi untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan dalam media online juga ada sistem manajemen yang terstruktur.
Struktur organisasi media massa dibagi menjadi empat bagian yang dipimpin oleh seorang Pemimpin Umum (PU) :
Redaksi (Editor Department)
Pemasaran (Marketing Department/Business Department)
Administrasi (Office)
Teknologi (Peralatan)
Bagian Redaksi (Editor Department)
Bidang Redaksi dipimpin oleh Kepala Bagian, yakni Pemimpin Redaksi (pemred). Pemred diibaratkan sebagai panglima tertinggi para wartawan. Ia membawahkan jajaran redaksi, mulai dari Redaktur Pelaksana (Managing Editor), Editor (Redaktur), Reporter dan Fotografer, hingga Proof Reader (Korektor).
Pemimpin Redaksi bertanggung jawab atas kinerja redaksi dalam proses pemberitaan (news prosessing) yang terdiri dari:
1. News Planning (perencanaan isi/desain isi/rancangan liputan)
2. News Gathering/news hunting (peliputan/wawancara/pengumpulan bahan berita)
3. News Writing (penulisan naskah berita)
4. News Editing (penyuntingan naskah berita)
5. News Publishing (penerbitan/penyebaran).
Posisi di bagian redaksi selengkapnya sebagai berikut :
Pemimpin Redaksi
Redaktur Pelaksana
Editor (Redaktur), termasuk Editor Bahasa (jika diperlukan) dan Redaktur Pracetak (Desain/Layout)
Koordinator Liputan (Korlip) –jika diperlukan.
Reporter/Fotografer
Proof Reader/Korektor Naskah (jika diperlukan)
Webmaster/Webdesigner (Media Online).
Dalam sistem manajemen media online tidak ada rapat redaksi, informasi mengalir dari lapangan, penulis bebas mengembangkan berita dan fungsi pemimpin redaksi terbatas.
Struktur organisasi media di atas sekadar gambaran umum manajemen organisasi sebuah media massa. Pada pelaksanaanya sangat fleksibel, tergantung pada besar-kecilnya media dan jenis medianya. Manajemen media sebuah media online bahkan bisa dilakukan oleh satu orang saja, ia merangkap jabatan sebagai pemred, editor, reporter, webmaster, dan marketer sekaligus. Oleh sebab itu dalam menjalankan manajemen media online tidak terlalu sulit dan sangat fleksibel karena dalam pendistribusian beritanya bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
a. Teknik Penulisan dalam media online
Umumnya orang ingin membaca berita-berita di internet secara cepat. Selain karena malas lama-lama memelototi layar monitor, mereka juga diburu-buru oleh mahalnya pulsa internet. Karena itu, gaya bahasa pada media online pun hendaknya disesuaikan dengan hal ini. Harus ringkat, padat, dan menarik.
Biasanya pada halaman pertama sebuah media online terdapat tampilan berita-berita terbaru yang terdiri dari judul dan lead. Umumnya, lead ini adalah alinea pertama dari artikel berita tersebut, walau tidak mesti demikian. Yang harus diperhatikan: buatlah lead yang semenarik mungkin agar netter tergoda untuk mengklik berita tersebut (atau membaca artikel penuhnya). Jika alinea pertama tidak menarik untuk dijadikan lead, carilah bagian-bagian lain yang lebih menarik. Atau buat saja lead khusus yang berbeda. Ini sah-sah saja, yang penting isinya masih sejalan dengan full article.
b. Jurnalis Media Online
Selain menguasai ilmu jurnalistik, seorang jurnalis media online hendaknya juga menguasai dasar-dasar HTML. Tidak harus terlalu mendalam, cukup yang umum-umum saja. Minimal, mereka harus mengetahui bagaimana cara membuat huruf tebal, huruf miring, menempatkan gambar di dalam naskah, membuat hyperlink, dan beberapa pengetahuan HTML mendasar lainnya. Ini akan sangat membantu mereka dalam pembuatan tulisan yang sesuai dengan sifat-sifat halaman web yang jauh berbeda dengan halaman media cetak.
Biasanya panjang naskah telah dibatasi, misalnya 5 – 7 halaman kuarto diketik dua spasi. Tidak ada pembatasan panjang naskah, karena halaman web bisa menampung naskah yang sepanjang apapun. Namun demi alasan kecepatan akses, keindahan desain dan alasan-alasan teknis lainnya, perlu dihindarkan penulisan naskah yang terlalu panjang.
Naskah biasanya harus di-ACC oleh redaksi/redpel sebelum dimuat. Namun ada sejumlah media yang memperbolehkan wartawan di lapangan yang telah dipercaya untuk meng-upload sendiri tulisan-tulisan mereka.
c. Editing dalam media online
Kalau sudah naik cetak (atau sudah di-filmkan pada proses percetakan), tak bisa diedit lagi. Walaupun sudah online, masih bisa diedit dengan leluasa. Tugas desainer atau layouter. Tiap edisi, desainer atau layouter harus tetap bekerja untuk menyelesaikan desain pada edisi tersebut. Desainer dan programmer cukup bekerja sekali saja, yakni di awal pembuatan situs web. Selanjutnya, tugas mereka hanya pada masalah-masalah maintenance (pembersihan server) atau ketika perusahaan memutuskan untuk mengubah desain dan sebagainya. Setiap kali redaksi mengupload naskah, naskah itu akan langsung masuk ke desain secara otomatis.
d. Distribusi
Walau sudah selesai dicetak, media tersebut belum bisa langsung dibaca oleh khalayak ramai sebelum melalui proses distribusi. Begitu diupload, setiap berita dapat langsung dibaca oleh semua orang di seluruh dunia yang memiliki akses internet.
e. Alur Kerja media online
Secara teknis, tugas redaksi media online cukup mudah. Ia hanya perlu mengisi sebuah *formulir online*. Ada isian judul, ringkasan berita atau lead, artikel penuh, dan isian-isian lainnya. Setelah mengklik tombol *Submit* atau *Kirim*, artikel tersebut sudah langsung online.
Mengenai alur kerja, sebenarnya media online tidak jauh berbeda dengan me-dia cetak. Karena sifatnya yang harus menyajikan berita secara cepat (sebagai-mana halnya media elektronik), maka media online perlu melakukan beberapa penyesuaian di dalam proses kerjanya.
Ketika ada kejadian, reporter di lapangan menelepon redaktur. Si redaktur pun menelepon balik si reporter, meminta informasi lebih lanjut, dan jika perlu dilakukan cek dan ricek. Setelah itu, redaktur menulis naskah dan menguploadnya melalui formulir online. Ini adalah contoh alur kerja yang standar.
Bisa juga, si reporter melakukan reportase dan menulis sendiri. Tulisan ini dikirim ke redaksi melalui email atau media-media lain. Proses selanjutnya sama seperti di atas. Umumnya, yang berhak untuk mengupload naskah hanyalah redaksi. Namun, ada media tertentu yang memberikan wewenang khusus kepada reporter tertentu yang telah dipercaya. Si reporter ini bisa mengupload sendiri berita yang mereka tulis, melalui komputer warnet, laptop, atau media-media lain yang memungkinkan.
f. Teknis Pengiriman
Halaman web memiliki sifat yang sangat berbeda dengan halaman media cetak. Karena itu, jika hendak mengirim naskah ke sebuah media online, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Ketiklah naskah dengan program NotePad atau program-program sejenis (bukan program pengolah kata seperti MS Word dan sebagainya). Penulisan naskah dengan pengolah kata seperti MS Word biasanya menghasilkan banyak “karakter aneh” ketika naskah tersebut diproses oleh redaksi.
2. Pisahkan pergantian alinea dengan menekan tombol enter sebanyak dua kali, karena penulisan naskah di website tidak mengenal format “awal paragraf ditandai dengan pengetikan agak menjorok ke dalam” seperti yang biasa ditemui pada media cetak. Kalau tombol enter hanya ditekan sekali, pembaca akan kesulitan melihat batas-batas alinea.
3. Jangan pakai tombol tab atau menekan tombol spasi lebih dari satu kali. Tabulasi akan diabaikan oleh halaman web. Sementara jika Anda menekan tombol spasi sebanyak apapun, yang dipakai hanya satu. Jadi percuma saja Anda repot-repot mengatur tabulasi dan spasi yang macam-macam.
E. Pemasaran media online
Pada dasarnya pemasaran dalam media online adalah kegiatan komunikasi pemasaran dengan menggunakan media Internet. Pada awalnya menggunakan halaman-halaman berformat HTML yang bisa diakses oleh pengguna Internet. Itulah awal dari website yang kemudian menjadi ‘rumah kedua’ bagi perusahaan-perusahaan yang sudah eksis untuk menampilkan jati dirinya. Pada perkembangannya pemasaran online tidak hanya menggunakan media website, namun juga email dan aplikasi-aplikasi lain yang berjalan di atas protocol Internet.
Selama bertahun-tahun kita telah merasakan perubahan yang paling dinamis dan revolusional dalam dunia pemasaran yaitu periklanan dan promosi. Perubahan-perubahan tersebut didorong oleh perkembangan yang terjadi dalam hal teknologi yang telah mengarahkan dunia pemasaran kepada pertumbuhan komunikasi melalui media interaktif khususnya internet. Internet telah merubah cara perusahaan dalam mendesain dan mengimplementasikan keseluruhan strategi bisnis dan pemasaran mereka. Internet juga mempengaruhi program komunikasi pemasaran mereka.
Jutaan perusahaan baik perusahaan multinasional sampai bisnis lokal telah mengembangkan website untuk mempromosikan produk dan jasa mereka dengan cara menyediakan informasi untuk menciptakan interaksi dengan calon konsumen. Fasilitas interaktif yang ditawarkan internet adalah salah satu keuntungan yang utama. Berbeda dengan media tradisional dimana sangat menonjolkan bentuk komunikasi searah, media digital seperti internet memngkinkan bentuk komunikasi dua arah.
Terdapat banyak alasan mengapa internet menjadi alat pemasaran yang ideal. Internet bisa menjangkau jutaan orang tetapi juga masih bisa digunakan untuk mengejar target pasaran yang terdiri dari sekelompok individu tertentu. 24 jam dalam 7 hari sangat menarik dan tidak terdapat batasan geografis. Menurut Internet Marketing for Dummies, internet adalah sarana yang ideal sekaligus yang terburuk untuk memasang iklan. Bagusnya adalah iklan online sangat mudah untuk melacak jumlah orang yang telah mengunjungi iklan yang dipasang. Segi buruknya adalah tidak bisa memastikan bahwa iklan tersebut langsung menghasilkan penjualan.
Pemasaran media online mulai populer sejalan dengan makin populernya penggunaan internet. Sebelum adanya pemasaran media online, kegiatan pemasaran membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akibatnya para perusahaan kecil atau yang baru bertumbuh tidak mampu melakukan aktivitas pemasaran secara optimal.
Sasaran pemasaran media online :
a. Masyarakat umum yang memerlukan informasi terbaru
b. Masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan ilmu pengathuan
c. Menambah wawasan
d. mencari berita
e. pemasaran produk di media online
F. Kelebihan dan Kekurangan Media Online
a. Kelebihan :
Memberikan Informasi dengan cepat tidak seperti media cetak
Lebih Efisien dan akurat
Lebih mudah diakses oleh khalayak kapan saja dan dimana saja serta harus terhubung jaringan koneksi internet
Lebih simple dan praktis
Sangat berguna sekali khalayak dalam menjalankan suatu usaha di media baru.
Promosi usaha lewat media baru(New Media) lebih murah dan lebih cepat di ketahui oleh orang.
khalayak atau pembaca dapat menemukan apa saja di media baru (New Media) yang bermafaat untuk kehidupan.
Terjangkau digunakan oleh khalayak lewat koneksi internet.
Bisa mengetahui harga pasar usaha dan melihat kondisi pasar usaha yang sedang trend serta lagi trend apa.
b. Kekurangan :
Untuk mendapatkan berita harus selalu terhubung dengan internet, jadi hanya orang yang mampu untuk browsing yang bisa menikmati media online.atau dari kalangan tertentu.
Biaya relative mahal, karena harus memiliki PC/laptop atau smartphone dan paling tidak wifi, atau hotspot,atau speedy
Belum meratanya jaringan internet. Apalagi di pedesaan yang jauh dari jaringan internet. Karena biasanya hanya orang perkotaan yang bisa meng akses internet.
BAB III
KESIMPULAN
Di zaman yang sudah sangat berkembang ini, model berita terupdate tidak hanya melalui koran-koran, tabloid, majalah, televisi atau melalui radio saja. Berita bisa diakses melalui media online/internet seiring dengan semakin canggihnya teknologi. Media online merupakan bentuk media massa yang tersaji secara online di berbagai situs website di internet. Media online bisa disebut juga sebagai media massa generasi ketiga setelah media cetak dan media elektronik. Kecepatan update dalam mengakses berita di media online merupakan kelebihan sendiri dari bentuk media ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/search?sclient=psy-ab&biw=1366&bih=653&noj=1&q=sistem+penjualan+media+massa+online&oq=sistem+penjualan+media+massa+online&gs_l=serp.3...1489007.1497041.1.1497526.35.25.0.1.1.0.479.2018.3-3j2.5.0....0...1c.1.64.serp..29.6.2026.0MTDRgDE47Q
http://kelompok11totolan.blogspot.co.id/2014/05/peran-dan-fungsi-media-massa-online-di.html
https://nuepoel.wordpress.com/tag/media-online-jurnalistik-virtual/
http://komduakosongsebelas.blogspot.co.id/2014/10/struktur-organisasi-media-online.html
https://tonz94.files.wordpress.com/2010/10/22-manajemen-media-online.pdf
http://romeltea.com/struktur-organisasi-media-manajemen-media/
http://nouriesblog.blogspot.co.id/2013/01/pemasaran-media-online.html
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus