Sabtu, 28 Januari 2017

Cara Menjadi Komunikasi Bisnis Yang Efektif

A.    Bagaimana cara agar menjadi komunikator bisnis yang efektif

Komunikasi adalah bagian integral dari setiap pekerjaan atau situasi dalam kehidupan. Belajar untuk menjadi komunikator yang efektif adalah asset kepribadian yang berharga, yang sayangnya sering terabaikan. Konsekuensi dari komunikasi yang buruk dapat menjadi bencana; waktu yang terbuang, sakit hati, kesalahpahaman, meeting yang tidak produktif, kerja sama tim tidak efektif, dan tidak adanya progress dalam pencapaian tujuan. Untuk menjadi komunikator yang sukses kita perlu ingat beberapa pedoman dasar yang berlaku dalam kebanyakan pekerjaan, lingkungan sosial dan bahkan di  rumah. Trik Sederhana Menjadi Komunikator Yang Baik Komunikasi adalah salah satu kegiatan inti manusia. Komunikasi sungguh sama sekali tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Fitrah manusia sebagai makhluk hidup yang hidup secara komunal dan makhluk sosial, mau tak mau harus menghelat interaksi diantara mereka. Interaksi adalah komunikasi itu sendiri. Mereka dua sisi mata uang yang tak bisa saling dipisahkan satu dengan lainnya. Komunikasi adalah suatu usaha untuk menyamakan persepsi diantara dua pihak. Proyek komunikasi yang baik menghasilkan kesepahaman diantara dua pihak yang mengadakan interaksi.

1.         Ucapkan Terimakasih

Sebelum Anda mempelajari substansi komunikasi yang Anda maksudkan, sampaikan penghargaan Anda atas waktu atua kesempatan yang diberikan orang lain. Waktu adalah hal yang sangat berharga, dan penting untuk  dihargai. Selain itu, ucapkan terima kasih atas kontribusi orang lain yang berperan dalam suatu pekerjaan yang sudah mereka lakukan untuk Anda. Beri pujian yang layak, karena hal ini akan membangun hubungan yang baik Anda dengan mereka .

2.         Bangun koneksi

Bangun hubungan pribadi. Temukan beberapa kesamaan minat Anda dengan orang lain, seperti olahraga, berita, hobi, dll, karena kadang-kadang hubungan pribadi bermula dari obrolan ringan. Namun, hindari topik-topik kontroversial seperti politik atau agama. Menunjukkan minat terhadap keluarga, proyek atau organisasi dan hal lain merupakan bagian penting dari kehidupan orang lain, dan tentu saja mereka merasa dihargai ketika Anda menunjukkan minat dan empati.

3.      Pertahankan sikap positif

Menjadi seorang yang konstruktif dalam komentar dan pertanyaan bila memungkinkan. Berikan pujian yang tulus. Carilah sesuatu yang positif dalam diri orang lain dan jadikan pokok perhatian. Sebisa mungkin hindari posisi yang defensif terhadap orang lain.

4.      Perhatikan nada bicara

Meskipun Anda perlu bersikap tegas berbicara untuk menekankan pendapat Anda, namun hati-hatilah agar tidak terkesan agresif. Cobalah untuk tetap tenang dan berusaha untuk bersikap kooperatif.

5.      Tentukan hasil yang diinginkan

Dalam berkomunikasi tentu saja ada hasil yang dicari. Misalnya apakah Anda berniat untuk memberikan pengetahuan atau saran, mencari kompromi atau dukungan, mencoba mendapatkan persetujuan atau mencari solusi. Hasil yang diinginkan dapat membantu mempengaruhi aliran percakapan yang Anda lakukan.

6.      Mendengar secara aktif

Pastikan agar tetap melakukan kontak mata. Tidak ada orang yang senang dipotong saat berbicara. Cari waktu yang tepat untuk mengemukakan pendapat Anda.  Memahami sudut pandang orang lain akan membuat Anda tidak buru-buru memotong pembicaraan teman bicara. Belajar menghargai perspektif yang berbeda adalah alat komunikasi yang sangat berharga. Secara attitude, mendengarkan yang baik adalah mendengar dengan konsentrasi penuh, jangan memotong dengan terburu-buru dan berikan respon seperlunya. Dengan taat pada prinsip mendengarkan secara efektif, pada tahap selanjutnya ketika kawan sekalian mendapat “giliran” untuk berbicara, niscaya akan mampu memberikan umpan balik yang pas dan memuaskan lawan bicara kita. Pesan tersampaikan dengan baik, Tercipta kesepahaman. Kita pun di saat itu, pada titik itu telah sukses menjadi komunikator yang baik.
7.      Amati isyarat non-verbal

Perhatikan bahasa tubuh secara hati-hati. Menyilangkan lengan atau bersikap tertutup merupakan sinyal defensif atau pertengkaran. Pandangan mata yang liar dan bibir bergerak-gerak dapat menunjukkan kegelisahan atau ketidaksabaran. Menguap atau mendesah menunjukkan kelelahan baik mental atau fisik. Ini merupakan beberapa dari tanda-tanda bahasa tubuh yang perlu dipahami dalam berkomunikasi.

8.      Mintalah umpan balik

Pertama, pastikan pihak lain dengan jelas memahami apa yang Anda katakan. Seringkali kita berpikir membuat kesepakatan hanya untuk menguji apakah ada kesalah pahaman. Mintalah masukan dan pendapat mereka.  Informasi ini tidak hanya membantu Anda, tetapi juga berfungsi untuk memberikan orang lain perasaan bahwa Anda juga menghargai pendapat maupun perbedaan.

9.      Tetapkan tindak lanjut

Perjelas setiap tindakan yang akan diambil. Konfirmasi tenggat waktu, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Jika memungkinkan, arsipkan atau dokumentasikan setiap perjanjian dalam bentuk tertulis. Perjanjian lisan cenderung tidak jelas, kontrak tertulis membuatnya lebih jelas dan konkret. Akhirnya, untuk menjadi komunikator yang baik, perlu latihan secara terus-menerus dalam setiap aspek kehidupan. Jangan lupa ucapkan terima kasih.

10.   Penampilan fisik
Penampilan fisik di sini mencakup tata busana dan dandanan. Penampilan fisik di sini tidak harus tampan atau cantik, tidak harus berpakaian resmi dan mahal. Namun, berpenampilanlah sesuai dengan dimana kita berada, sesuai dengan konteks situasi dan tempat. Berpakaian secara pantas dan bersih. Artinya, harga diri kita berasal dari busana atau penampilan kita. Dengan berpenampilan baik, lawan bicara kita akan respect dan betah berbincang dengan kita.
11.   Ekspresi wajah yang tepat
Ekspresi wajah sangat dibutuhkan dalam penyampaian pesan. Tentu kawan pembaca pernah mengikuti suatu forum atau berbincang dengan seseorang yang memiliki ekspresi muka yang datar. Bahkan tanpa ekspresi. Kita sebagai pendengar cenderung akan bosan dan jengah dengan pembicara yang seperti itu. Pendengar akan lebih tertarik pada komunikator yang ekspresif, yakni komunikator yang pandai memainkan emosi pendengar dengan bekal perubahan pada mimik mukanya sesuai dengan kalimat-kalimat pesan yang keluar dari mulutnya.
Pendengar akan lebih nyaman dan tertarik dengan pembicara yang memiliki dinamika ekspresi wajah yang terlihat jelas. Ekspresi wajah yang baik ketika berbicara adalah sesuai dengan pesan yang disampaikan. Kabar gembira sampaikanlah dengan wajah penuh binar. Berita duka cita utarakanlah dengan wajah sendu. Ekspresi wajah adalah pesan non-verbal yang akan dengan sangat mudah tertangkap oleh komunikan. Ekspresi wajah merupakan gabungan dari berbagai gerak organ yang ada di wajah. Tercakup sorot mata, gerak bola mata, gerak bibir, kerutan dahi, gerak alis dan lain sebagainya. Semua itu mewakili berbagai macam ekspresi wajah kita. Keseriusan, empati dan sifat pesan dapat terlihat dari ekspresi wajah.

12.  posisi  badan
Dalam menjaga minat lawan bicara, kita sebagai komunikator harus memperhatikan posisi berdiri dan duduk kita. Bentuk antusiasme yang baik ketika berbicara adalah posisi agak memajukan tubuh kita ke lawan bicara. Dari ekspresi non-verbal itu, lawan bicara akan menangkap kesan bahwa kita benar-benar menyerahkan konsentrasi dan perhatian kita kepadanya. Otomatis, ia akan membalas dengan perhatian yang sama baiknya pula.
 Namun, khusus untuk para wanita, berhati-hatilah untuk mengaplikasikan teknik ini. Disarankan pula, kita sebagai komunikator sebaiknya benar-benar mengarahkan posisi tubuh kita sepenuhnya kepada lawan bicara kita. Tidak membelakangi lawan bicara, tidak hanya menolehkan leher dan memutar pinggang sedikit ke arah lawan bicara, namun benar-benar posisi tubuh kita mengarah kepada lawan bicara.
13.  Intonasi
Intonasi adalah pola turun naiknya nada yang menyertai ujaran. Intonasi erat kaitannya dengan penekanan pada kata yang diucapkan. Intonasi yang diberikan pada kata yang diucapkan sekali lagi terkait dengan penekanan, dan penekanan adalah semacam indikator bagi para pendengar untuk menilai tingkat kepentingan kata per kata yang termaktub dalam kalimat-kalimat pesan.
Intonasi sangat penting diaplikasikan dalam penyampaian pesan. Selain mengacu pada sifat kepentingannya, juga terkait dengan estetika penyampaiannya. Intonasi terkait keindahan dalam penyampaian pesan. Seperti tanpa ekspresi wajah, pesan yang disampaikan tanpa intonasi akan membuat pesan menjadi tidak menarik untuk didengarkan dan disaksikan. Pembicara yang menyampaikan dengan nada datar tanpa fluktuasi nada akan mudah kehilangan perhatian pendengar dan pemirsanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar